Kembali

Asal Usul Jalan di Kota Semarang


SEJARAH NAMA JALAN RAYA DI SEMARANG


Semarang sangat berperan karena letak geografisnya yang strategis, yaitu ditengah-tengah kepulauan Indonesia. Dengan berbagai sejarahnya,Semarang menjadi tempat yang tepat untuk mengorek Kota Semarang di Tempo Dulu,salah satunya nama-nama jalan di Kota Semarang yang menyimpan berjuta kisah dibalik penamaannya.

1. Dahulu Jalan Bodjong Sekarang Jalan Pemuda

Kota Semarang sebentar lagi akan memperingati HUT-nya yang ke 465, tidak terasa dengan usia tersebut sudah banyak yang berubah. salah satunya Jalan Pemuda di kota Semarang yang merupakan salah satu jalan utama yang memiliki kisah sejarah cukup panjang, sejak dahulu jalan ini sudah ada dan dikenal dengan nama jalan Bodjong, dahulunya di jalan ini tentunya sudah menjadi jalan utama karena merupakan jalanan yang berisikan bangunan Pemerintahan dan pusat dagang (terlihat dari lebar jalan yang luas, hingga saat ini pun masih seperti dulu).
Jalan Pemuda membentang dari Jembatan Berok (kawasan kota lama Semarang) sampai dengan kawasan Tugu Muda, di sepanjang jalan ini terdapat banyak bangunan bersejarah seperti Gedung Keuangan Negara, Kantor Pos Indonesia, Gedung Bank Jateng, Gedung Bekas Hotel Dibya Puri, Toko Oen, Gedung swalayan bahan bangunan Ace Hardware.

 
Dulu : +/- 1970an
Sekarang : perempatan jalan Pemuda – Johar, ke kiri arah Pasar Johar dan jalan Kauman, terus lurus adalah jalan Pemuda, ke kanan menuju Stasiun Semarang Tawang.

Dulu : perempatan depan hotel Metro, belum menggunakan lampu lalu lintas dan masih ada bundaran Tugu Jam Fumira.
Sekarang : tugunya sudah dibongkar dan sekarang menggunakan lampu lalu lintas, hotelnya berubah nama menjadi New Metro Hotel, ke kanan ke arah Pasar Johar dan Komplek Pertokoan Jurnatan (jalan KH. Agus Salim) ke kiri menuju Stasiun Kereta Api Tawang.


 

Dulu : ruas jalan Bodjong (1915 – 1930)
Sekarang : ruas jalan Pemuda antara arah pasar Johar dan jalan Gajahmada (bangunan yang terkenal diruas jalan ini adalah toko Oen).


 

Dulu : ruas jalan Bodjong (1930)
Sekarang : ruas jalan pemuda, sisi arah Pasaraya SriRatu (bangunan tinggi warna merah), masih ada 1 bangunan kuno tersisa disana (lihat foto bawah, bangunan nomer 3 dari kanan)


 

Dulu : perempatan jalan Bodjong – Gendingan
Sekarang : fungsinya masih sama, gedungnya sekarang jadi toko bahan bangunan Ace Hardware (bila melihat foto dibawah maka sisi kiri bangunan adalah jalan Gajahmada dan kanan adalah jalan Pemuda).


 

Dulu : Stoomtram rijdt de Bodjong op in Semarang. Stoomtram van de Joana Stoomtrammaatschappij (SJS) of de Semarang-Cheribon Stoomtram-Maatschappij (SCS) (1900 an).
Sekarang : Pertigaan jalan Pemuda (kiri, Mal Paragon dan Hotel Novotel) – jalan Piere Tendean (kanan ke arah Whiz Hotel) (2012).



 

Dulu : ruas jalan Bodjong, dulu masih ada jalur trem didalam kota
Sekarang : jalan Pemuda, sisi yang tertutup pepohonan adalah Gedung Lawang Sewu, sekarang menjadi trotoar untuk pejalan kaki, foto ini diambil mengarah ke kawasan Tugu Muda.



 

2. Jatingaleh

Menurut legenda sekitar, nama Jatingaleh diberikan oleh Sunan Kalijaga ketika menebang sebatang pohon jati untuk dijadikan tiang di Masjid Agung Demak. Ketika ditebang, pohon jati tersebut bukannya roboh, melainkan berpindah tempat (bahasa Jawa: ngaleh). Dan setelahnya Sunan Kalijaga menyebut daerah tersebut dengan nama Jatingaleh yang berasal dari kalimat Jati (Pohon Jati) dan Ngaleh (Berpindah tempat).